SELAMAT DATANG TO MY
Rumah karya moh. ghufron cholid, anda bisa bertamasya sambil membaca semua karya dan bisa mengomentarinya dengan penuh perenungan dan berdasar selera masing-masing. Jangan lupa ngisi data kehadiran.Ok!

Kamis, 03 Juli 2014

TERNYATA CEMBURU ITU TIDAK KEKAL (Esai Apresiatif Atas Puisi "Tentu Saja" Karya Novy Noorhayati Syahfida)




Oleh Moh. Ghufron Cholid

Cemburu tidak kekal sama halnya dengan tidak kekalnya semesta sebab kekal hanya milik Allah semata. Moh. Ghufron Cholid

Lama saya tertegun menatap wall FB Novy Noorhayati Syahfida, saya mencoba mengakrabi sebuah puisi berjudul Tentu Saja yang tersaji dalam tiga bait. Saya mencoba mencari jalan yang paling mungkin bisa saya tempuh untuk memasuki ruang idea yang dicipta creator.

Tentu saja, kata Novy seakan mengawali percakapan seakan mengajak saya untuk memalingkan wajah dan mendengar segena dentum suara batin creator. Saya mulai mengabaikan segenap panggilan dan memfokuskan diri untuk lebih mengintimi puisi berjudul Tentu Saja untuk mendapatkan informasi yang barangkali saja saya terlupa mengingatnya.

TENTU SAJA

tentu saja ada yang cemburu
karena hati terlalu fasih merindu
sedang ia sibuk merayu
pada lembar daun dan kekupu

tentu saja ada yang terbakar
ketika kata telah terikrar
pada buncah hasrat meliar
di kelopak matanya yang pijar

tentu saja suatu saat nanti
ia akan terbang tinggi
diam-diam menjauhi hati
dan itu pasti!

Perempatan Joglo, 01.07.2014
Novy Noorhayati Syahfida telah memecah puisi menjadi tiga bait, ada pemetaan dunia idea yang harus saya akrabi secara intim dari puisi yang dicipta creator. Paling tidak bait pertama hendak membuka konflik tentang sebuah rasa yang biasa kita sebut cemburu. Marilah kita simak bagaimana creator menyajikan konflik 

cemburu pada bait pertamanya
tentu saja ada yang cemburu
karena hati fasih merindu
sedang ia sibuk merayu
pada lembar daun dan kekupu

Paling tidak kita sudah mendapat informasi bagaimana cemburu itu lahir? Cemburu lahir lantaran hati fasih merindu, rindu yang diabaikan tentu saja mampu membuat cemburu. Perhatian yang tak lagi terpusat dapat menimbulkan rasa cemburu, terjadinya perubahan sikap, perhatian yang tak terbalas dapat menyulut api cemburu.

Tak puas saya menikmati lahirnya cemburu saya pun berpindah tempat, memfokuskan diri membaca bait kedua yang telah disajikan creator, saya ingin memiliki pengetahuan yang lebih tentang efek yang timbul ketika hati menyalami cemburu. Beruntung creator memberi tambahan ilmu secara runut melalui bait keduanya.

Marilah kita simak penuturan creator, tentu saja ada yang terbakar/ketika kata telah terikrar/pada hasrat buncah meliar/di kelopak matanya yang pijar//. Jadi cemburu bisa membuat hati terbakar. Bisa membuat ketenangan diri menepi dan gelisah bisa menjadi pohon yang terus tumbuh.

Betapa tersiksanya batin ketika cemburu adalah nyala api yang tak mau padam. Hati cemburu itu disebabkan ikrar yang telah menggema tak seirama nyata. Ikrar untuk setia hanya manis di bibir sebab dalam prakteknya serupa pisau yang mengarsir yakin di hati, serupa akar gundah yang tak henti menjalar dan meraibkan segala tenang dalam tubuh.

Cemburu telah menjadi momok menakutkan yang mampu melepuhkan percaya, melupuhkan yakin yang telah lama bertapa dalam dada. Tak ada ketenangan menyapa ketika cemburu semakin bertahta.

Lalu apa pandangan creator tentang cemburu, apakah cemburu adalah rasa yang abadi yang merajai kalbu, jawabnya ada di bait terakhir yakni tentu saja suatu saat nanti/ia akan terbang tinggi/diam-diam menjauhi hati/dan itu pasti!

Tampaknya kita mendapat informasi mengejutkan perihal cemburu yang diyakini creator yang coba dibagikan kepada kita lewat puisi, ternyata cemburu itu tidak abadi.

Saya tertegun membaca bait ketiga dari puisi TENTU SAJA karya Novy Noorhayati Syahfida dan saya mencoba mencari dalil penguat, saya pun berpapasan dengan sebuah ayat yang kurang lebih terjemahan bebasnya berbunyi, segala sesuatu akan rusak kecuali Allah.

Jadi cemburu sama halnya pertukaran siang-malam atau pergantian hujan dan kemarau, tak ada kekalan. Jadi yang kekal itu hanya Tuhan sementara cemburu adalah salah satu dari sekian rasa yang dimiliki manusia, yang bisa bertukar tempat.

Cemburu bisa diam-diam menjauhi hati dan itu pasti! Kapan pastinya cemburu bisa menjauhi hati? Saya tak dapat informasi dari puisi yang dibuat creator, saya memaklumi barangkali creator hanya ingin menghargai keberagaman, creator tak mau memberikan dokrin yang melebihi batas kewajaran perihal cemburu yang tak abadi.

Novy Noorhayati Syahfida selaku creator sadar betul bahwa perginya rasa cemburu dari hati antara orang yang satu dengan lainnya tak sama maka jalan tengah yang ditempuh creator adalah mengumumkan bahwa diam-diam (cemburu) menjauhi hati dan itu pasti.

Dengan demikian lewat puisi TENTU SAJA karya Novy Noorhayati Syahfida kita bisa belajar tentang penyebab cemburu lahir, akibat yang ditimbulkan cemburu dan belajar bahwa cemburu itu tidak kekal.

Madura, 1 Juli 2014


                                                   

Tidak ada komentar: