Adalah pena yang terus dimanjakan untuk menari dan melukis rasa kedalam kata hingga menjadi tanda. Dalam blog ini berisi puisi, refleksi dan catatan lainnya
Kamis, 10 Maret 2011
URAT UNTUK KH. MOH. IDRIS JAUHARI
Salam takdzim dan salam santun, dari muridmu yang diam-diam mencintai puisi. Semoga Bapak Kiai beserta keluarga selalu bertabur bunga karunia dan diberikan kesehatan. Amien
KH. MOH. IDRIS JAUHARI, guruku
maafkan nanda yang diam-diam mencintai puisi, dan secara sembunyi-sembunyi mengabadikanmu dalam puisi. Nanda memang tak sepandai teman-teman nanda yang penuh prestasi, menjuarai lomba hingga tingkat Internasional. Namun biarkan nanda mengurai dan menerjemahkan badai yang tak henti menyapa hati nanda.
Tanpa sepengetahuanmu, nanda menulis puisi untukmu dan kakak tercintamu Alm. KH. Moh. Tidjani Djauhari MA dan nanda abadikan dalam ANTOLOGI PUISI MENUJU PELABUHAN, walau hanya dalam bentuk ebook semuga kau berkenan.
Puisi untukmu berjudul MENGENALMU sementara untuk Alm. KH. Moh. Tidjani Djauhari, MA berjudul selepas subuh semua bisa dibaca di sini http://evolitera.co.id/themes/main/product.php?product_id=443.
KH. Moh. Idris Jauhari, guruku
Nanda bermimpi ingin menjadikan Al-Amien taman puisi, kalau pun tak mungkin nanda wujudkan sepenuhnya, paling tidak nantinya semua bisa merujuk ke Al-Amien Prenduan tentang puisi. Nanda yakin, Insya Allah suatu saat Al-Amien akan melahirkan penyair-penyair besar. Para penyair baik dari dalam negeri maupun luar negeri akan berebut untuk mengisi aacara taupun hanya berkunjung ke Al-Amien.
Nanda pun minta restu, nanda ingin menggarap ANTOLOGI PUISI tentang Al-Amien, walau ini sangat sulit dan tergolong aneh tak ada salahnya bila nanda coba.
Bukankah tiap suatu yang baru akan melahirkan pertentangan dari beraneka pihak, namun setelah mengetahui hasilnya, semua akan mengaku dan ikut mendukung.
Insya Allah akan nanda abadikan kisah-kisah istimewa dalam antologi sederhana ananda. Semoga beriring ridla yang membawa manfaat untuk semua, untuk saat ini nanda sudah menyelesaikan puisi tentangmu,KH. Maktum Jauhari, MA dan KH. Itsnaini Djaka (Alm). Insya Allah nanda juga akan membuka file2 puisi nanda yang telah berkisah tentang keluarga besar Al-Amien baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, semampu nanda.
Demikian surat nanda yang sederhana sekaligus mimpi nanda semoga Bapak Kiai beserta keluarga senantiasa berada dalam ridla dan karunia Allah. Amien.
Inilah beberapa puisi yang masih nanda garap tentang Al-Amien Dalam Debar Puisi
HANYA INI YANG BISA KUCERITAKAN
: KH. Moh. Idris Jauhari
Kau kenakan baju kedewasaan
Menyambut topan penuh kemesraan
Di tiap ruang pertemuan
Hanya ini yang bisa kuceritakan
Tentang perjalanan
Yang tak pernah kau agungkan
Walau depan cermin jaman
Yang telah dianugerahkan Tuhan
Kamar Hati,2011
DEBUR OMBAK DI MATAMU
: KH. Maktum Jauhari,MA
Debur ombak di matamu
Tak pernah tuntas melukis rindu
Lantaran di ranjang waktu
Kau belum mampu
Rukuk bersama anak-anak pelangi negeri
Di tanah Ilahi
Tempatmu menata hati
Kamar Hati,2011
Puisi ini kubuat khusus untuk Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan yang sedang sakit
KADO SURGA
: Alm. KH. Itsnaini Djaka
Belum sempat kurangkum
Tentram dan kelam
Kau pilih tanda diam
Jalur pertemuan
Istirah dari segala topan
Ayat-ayat luka
Bukanlah airmata
Melainkan sumber doa
Kado surga untuk keluarga
Kamar Hati,2011
MEMANGKAS MIMPI
: Ust. Maliji Jalali
Memangkas mimpi
Serupa menyulam kembali
Kain kenangan yang tercerai berai
Lalu
Membatikkan rindu
Semisal kepongpong menjadi kupu-kupu
Tercipta melangkah maju
Kamar Hati, 2011
DALAM DEBAR KETAKJUBAN
Di ruang ujian
Pena kejujuran
Berdansa riang
Mengabadikan aksara-aksara keyakinan
Aku semakin hilang
Dalam debar ketakjuban
Kamar Hati,2010-2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar