Deretan tsiqah gembala dan rakyat jelata
Tercampak dalam jurang wahn penguasa
Tercabik pada aroma munafik
Setelah tetes dahaga
Puas meneguk harta
Mulutnya yang dulu meramaikan empiris kota
Dan dzikir ulama
Kini, menganga pada mereka
Bayang-bayang darah yang menusuk kita
Lepas sudah ma’rifat, mahabbah
Sampai-sampai cermin khalifah
Yang terpampang di dinding istana
Pecah
Dan kotak kecil berisi sejuta janji
Ditusuknya dengan belati sukma
Hingga mati
Biodata:
Rafif Amir Ahnaf, lahir di Pamekasan, 8 Agustus 1987. Karyanya berupa cerpen, puisi, esai, dan artikel tersebar di berbagai media seperti Annida, Sabili, Tarbawi, Harian Seputar Indonesia, Radar Jember, Surabaya Post, Surya, dll. Beberapa tulisannya tergabung dalam antologi Menggenggam Cahaya, Munajat Sesayat Doa, dan Lovely Lebaran. Buku solo pertamanya berjudul Muhasabah Cinta, menyusul kumpulan puisi Sejarah dan Kisah (segera terbit).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar