Sungguh ironi..
Melihat hati tak lagi simpati..
Kala rakyat sulit memenuhi kebutuhan diri..
Namun pejabat tinggi masih korupsi..
Bersembunyi dibalik tabir..
Dengan senyum palsu dibibir..
Pelan-pelan uang rakyat di pelintir..
Yang tadinya untuk pendidikan.. dipelintir untuk dana kunjungan..
Yang tadinya untuk subsidi.. dipelintir untuk kemewahan diri…
Yang tadinya untuk rakyat.. pelan-pelan masuk kantong pejabat…
Mudah-mudahan itu hanya mimpi..
Sesuatu yang takkan terjadi..
Dinegeri dengan pejabat yang mempunyai hati nurani..
Semoga takkan ada lagi Korupsi di negeri ini…
-Pb-
Naskah ini diikutkan dalam antologi puisi dengan tema korupsi setelah judul.
Biodata Penulis
Pekik Bayumukti Utomo biasa dipanggil pekik… pemuda yang lahir di Tangerang, 25 Agustus 1988 ini merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan IPB.. sangat suka pada puisi yang bertemakan cinta dan kerinduan.. Cinta menjadi sumber inspirasinya dalam setiap guratan tintanya.. sedang mencoba mendalami dunia menulis yang penuh liku.. telah mengeluarkan buku perdananya yang berjudul “PUISI S2 GUE” yang di terbitkan Inzpirazone Publising.. Karyanya juga ikut diabadikan dalam buku Give Spirit For Indonesia “Dalam Estuari Sastra” karya Elaine Firdausza, dkk.. Seorang yang pembelajar dan ingin berbuat yang terbaik untuk keluarga dan bangsa dengan segala keterbatasan dirinya.. dapat dihubungi melalui email: pekik_umara@yahoo.com FB: Pekik Bayumukti Utomo ,dan kompasiana : www.kompasiana.com/pekikbayumuktiutomo.
ini puisinya mas... mudah2an bisa diterima.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar