Adalah pena yang terus dimanjakan untuk menari dan melukis rasa kedalam kata hingga menjadi tanda. Dalam blog ini berisi puisi, refleksi dan catatan lainnya
Kamis, 10 Maret 2011
SURAT UNTUK PENYAIR HAN
7 Mei 2010 adalah bait-bait sejarahmu yang tak bisa kusaksikan. Kau benar-benar telah menjadi pengantin puisi. Konde Penyair Han telah menyihir seluruh mata. Membuat yang hadir ke lounching bukumu terpana.
Tak hanya itu, media cetak maupun online menjadi saksi yang mungkin takkan pernah kau lupakan sepanjang hidupmu.
Sebagai orang yang dilahirkan dan dibesarkan di dunia pesantren, yang banyak disuguhi segala aktivitas dan sebagai seorang Mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi yang sedang melakukan bimbingan skripsi, aku hanya bisa menyaksikan darimu tanah Sakera.
Aku kagum padamu, terkenal tak membuatmu lupa pada sahabatmu, kamu kirimkan buku kepada seluruh sahabat terdekatmu sebagai kado persahabatan. Padaku kau tak hanya mengirimkan buku, poster dan undangan lounching buku, kau sertakan dalam amplok yang kau kirimkan padaku. Namun aku tak bisa memenuhi undanganmu, bukan karena aku tak mau, melainkan tugas-tugas di pesantren dan tugas kampus membuatku menunda keinginanku menyaksikan lounching bukumu.
Diam-diam aku posting aneka puisi tentangmu, ada pula yang aku masukkan dalam KUMPULAN PUISI HEART WEATHER yang telah aku terbitkan di scribd.com,2010 dan evolitera.co.id, 2010 judul puisinya PENGANTIN DARI SINGKAWAN. Jika kau mau, kau bisa mendownloadnya di situs yang telah aku berikan. Ini link yang ada di evolitera http://evolitera.co.id/themes/main/product.php?product_id=308
Hanna Fransisca, sahabatku
Betapa terkejutnya aku, beberapa hari sebelum kutulis surat ini untukmu, KONDE PENYAIR HAN yang kau tulis, telah menjadikanmu penyair terkenal versi tempo. Karyamu dinobatkan sebagai karya yang layak untuk diapresiasi, itu penafsiranku setelah membaca tempo.
Apapun yang dilebelkan orang tentangmu, kau tetaplah Hanna, perempuan singkawang yang lebih memilih Indonesia dibandingkan surga yang ditawarkan negara lainnya. Kau tetap bersahaja. Tak lupa sahabat-sahabatmu. Inilah sosokmu yang kukenal.
Facebook yang telah mengenalkan aku padamu dan karya-karyamu beriring ridlaNya. Facebook pula media yang membuatku bisa memiliki buku-buku yang telah kau kirimkan padaku sebagai kado persahabatan. Inilah yang bisa aku kisahkan tentang persahabatan kita dan sosokmu kepada seluruh sahabat, yang belum mengenal ataupun sudah mengenalmu. Semoga surat sederhana ini bermanfaat. Kutulis surat ini untukmu, tak ada maksud mencari sensasi dan mencari perhatian publik. Surat ini merupakan salah satu bentuk syukur atas karunia yang telah diberikan Tuhan.
Hanna Fransisca, sahabatku
Sejarah sangat mahal harganya, tak ada nomimal yang cocok yang bisa membeli sejarah. Kalau pun ada yang mampu membelinya, paling tidak hanya membeli pengalaman saja, namun pemilik sejarah tetaplah orang yang menceritakan dan mengabadikan kisahnya. Sekian dulu surat persahabatan dari saya. Kau berhak membalas ataupun tidak membalas surat yang aku tulis ini. Namun satu pintaku teruslah menulis hingga senja menjemput manja.
Al-Amien Prenduan, 21 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar