KAMAR USIA
: Ulfatun Ni'mah Cholid
memasuki kamar usia yang baru, adikku
ada yang semakin akrab bertamu
angin haru
mengingatkan rupa masa lalu
ada yang berganti lagu
hatimu
gigil waktu yang membentukmu karang
telah pun sampai pada utuh sembahyang
lalu, kau alpa
pada bidak-bidak duka
yang pernah merapatkan barisan
menghantam keyakinan
memasuki kamar usia yang baru, adikku
sama artinya kau tinggalkan debu-debu ragu
membersihkan hatimu
menatap hidup lebih maju
atau serupa kupu yang telah tinggalkan kepompong waktu
Madura, 14 Juli 2014
MEMBINGKAI RINDU
membingkai rindu
pada debur yang getarkan kalbu
pada pepasir waktu
yang mengajarkan keakraban zaman
ada yang belum tuntas diurai
nyeri yang belum terlerai
percik-percik tabah yang telah terkulai
membingkai rindu
pada akar waktu yang mengingatkan sendu
ada yang merayapi kalbu
ragu
yang belum menyusu
pada kearifan
yang menumbuhkan pohon ketabahan
membingkai rindu
pada renda matamu
yang tak pijar
hanya menambah getir
pada tiap bibir zikir
membingkai rindu
barangkali telah sampai waktu
keharibaan duhai Maha Kasih
betapa riuh
masih mendiami tubuh
resah masih kuat memeluk
saat rahmah tak singgah
perempuan yang dikepung rindu
tak jua mampu
taklukkan kalbu
sejatinya hidup mengantri kematian
seberapa siap pertemuan
diterjemahkan dalam kemesraan
membingkai rindu
barangkali hanya kesetian
yang mampu merajam segenap ketakutan
2014
GAZA
telah kau lamar iman
peluru, meriam dan bom
tak merundukkan langit yakin
sebab kematian
lebih getarkan batin
melebihi menikahi perawan
syuhada jadi impian paling pikat hati zaman
Gaza
Kau bumi syuhada
Peluh, airmata dan regang nyawa
Tanda cinta sepanjang masa
Madura, 10 Juli 2014
: Ulfatun Ni'mah Cholid
memasuki kamar usia yang baru, adikku
ada yang semakin akrab bertamu
angin haru
mengingatkan rupa masa lalu
ada yang berganti lagu
hatimu
gigil waktu yang membentukmu karang
telah pun sampai pada utuh sembahyang
lalu, kau alpa
pada bidak-bidak duka
yang pernah merapatkan barisan
menghantam keyakinan
memasuki kamar usia yang baru, adikku
sama artinya kau tinggalkan debu-debu ragu
membersihkan hatimu
menatap hidup lebih maju
atau serupa kupu yang telah tinggalkan kepompong waktu
Madura, 14 Juli 2014
MEMBINGKAI RINDU
membingkai rindu
pada debur yang getarkan kalbu
pada pepasir waktu
yang mengajarkan keakraban zaman
ada yang belum tuntas diurai
nyeri yang belum terlerai
percik-percik tabah yang telah terkulai
membingkai rindu
pada akar waktu yang mengingatkan sendu
ada yang merayapi kalbu
ragu
yang belum menyusu
pada kearifan
yang menumbuhkan pohon ketabahan
membingkai rindu
pada renda matamu
yang tak pijar
hanya menambah getir
pada tiap bibir zikir
membingkai rindu
barangkali telah sampai waktu
keharibaan duhai Maha Kasih
betapa riuh
masih mendiami tubuh
resah masih kuat memeluk
saat rahmah tak singgah
perempuan yang dikepung rindu
tak jua mampu
taklukkan kalbu
sejatinya hidup mengantri kematian
seberapa siap pertemuan
diterjemahkan dalam kemesraan
membingkai rindu
barangkali hanya kesetian
yang mampu merajam segenap ketakutan
2014
GAZA
telah kau lamar iman
peluru, meriam dan bom
tak merundukkan langit yakin
sebab kematian
lebih getarkan batin
melebihi menikahi perawan
syuhada jadi impian paling pikat hati zaman
Gaza
Kau bumi syuhada
Peluh, airmata dan regang nyawa
Tanda cinta sepanjang masa
Madura, 10 Juli 2014
2 komentar:
salam dari kakak seperguruan asqalani reborn dan rois rinaldi, wahai adik ghufron cholid
siapa namanya salam balik dari saya dan salam literasi
Posting Komentar