Puisi-Puisi Moh Ghufron Cholid
22 Sep 2015
KEPADA FRIEDA AMRAN
Belanda-Indonesia
Semakin dekat saja
Tiga puluh tahun, belanda mengasuh
Hanya Indonesia yang jadi ruh
Menempati tubuh
Temu sastra
Telah jadi alamat setia
Betapa keyakinan teguh
Tak pernah sia-sia,
Tak terhempas riuh
Bandung, 2015
KEPADA MAMAN S MAHAYANA
Unpad padjajaran
Pertemuan
Yang menyisakan senyuman
Di sini
Kau kembali menggali
Sejarah yang tersembunyi
Ada simpul sejarah
Betapa Indonesia-Malaysia
Pernah setubuh, seruh
Dalam sejarah
Mengasah benci
Sama halnya mengarsir hati sendiri
Demikian kau berbagi
Dalam beningkan nurani
Bandung, 2015
SELAMAT MALAM BANDUNG
kota yang mengusir murung
selamat malam bandung
Bandung, 2015
PAGI YANG LEPAS DI JAMIKA
pagi yang lepas di jamika
anak panah takdir
yang lesat dari busur zikir
dan syukur; rekah bunga
Bandung, 2015
Sumber http://www.posmetroprabu.com/2015/09/puisi-puisi-moh-ghufron-cholid.html?m=1
22 Sep 2015
KEPADA FRIEDA AMRAN
Belanda-Indonesia
Semakin dekat saja
Tiga puluh tahun, belanda mengasuh
Hanya Indonesia yang jadi ruh
Menempati tubuh
Temu sastra
Telah jadi alamat setia
Betapa keyakinan teguh
Tak pernah sia-sia,
Tak terhempas riuh
Bandung, 2015
KEPADA MAMAN S MAHAYANA
Unpad padjajaran
Pertemuan
Yang menyisakan senyuman
Di sini
Kau kembali menggali
Sejarah yang tersembunyi
Ada simpul sejarah
Betapa Indonesia-Malaysia
Pernah setubuh, seruh
Dalam sejarah
Mengasah benci
Sama halnya mengarsir hati sendiri
Demikian kau berbagi
Dalam beningkan nurani
Bandung, 2015
SELAMAT MALAM BANDUNG
kota yang mengusir murung
selamat malam bandung
Bandung, 2015
PAGI YANG LEPAS DI JAMIKA
pagi yang lepas di jamika
anak panah takdir
yang lesat dari busur zikir
dan syukur; rekah bunga
Bandung, 2015
Sumber http://www.posmetroprabu.com/2015/09/puisi-puisi-moh-ghufron-cholid.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar