Banda Aceh-100 Penyair akan “menghuni” antologi puisi "SYAIR PERSAHABATAN DUA BANGSA" yang diterbitkan sebagai bagian dari perhelatan Temu Sastra Indonesia Malaysia, yang akan berlangsung di Bandung, 18-20 September 2015. Penyair tersebut hampir seluruhnya merupakan penyair kondang yang sempat di ingat panitia penyelenggara untuk mengikuti Acara sastra ini.
Penyair Indonesia: Acep Zamzam Noor, Adri Darmadji Woko, Akhmad Sekhu, Akhmad Taufiq, AJ Susmana, Anwar Putra Bayu, Ariany Isnamurti, Bambang Widiatmoko, Beni Setia, Deknong Kemalawati, Diah Hadaning, Dian Hartati, Dimas Arika Mihardja, Dino Umahuk, Eddie Prabu, Eka Budianta Dua, Elly Andromeda, Endang Supriadi, Ewith Bahar, Fadli Zon, Faruk Tripoli, Fadjroel Rachman, Frieda Amran, Handrawan Nadesul, Handry TM, Heni Hendrayani Sudarsana, Heryus Saputro, Ilham Q Moehiddin, Imron Tohari,Irawan Massie, Isbedy Stiawan Z S, Iverdixon Tinungki, Jim B Aditya, Johny Itam, Jose Rizal Manua, Kurnia Effendi, Kurniawan Junaedhie, Mario F Lawi, Moh. Ghufron Cholid, Muhammad Rois Rinaldi, Nanang R Supriyatin, Naning Pranoto, Narudin Pituin, Nia Samsihono, Rama Prambudhi Dikimara, Ratna Ayu Budhiarti, Reda Gaudiamo, Sastri Bakry, Sihar Ramses Simatupang, Gustu Sinduputra,Slamet Riyadi Sabrawi, Soni Farid Maulana, Sonny H. Sayangbati, Syarifuddin Arifin, Tetet Srie WD, Titi Rumsiti, Udin Sape Bima, Uki Bayu Sedjati, Viddy Daery, Violetta Simatupang, Wahyu Wibowo, Wannofri Samry, Warih Wisatsana, Wayan Jengki Sunarta, Yahya Andi Saputra, Yanie Wuryandari, Yonathan Rahardjo, Yurnaldi Paduka Raja, Yusuf Susilo Hartono.
Penyair Malaysia: A Wahab Ali, Ahmad Khamal Abdullah, Anwar Ridhwan, Baha Zain, Borhan Md. Zain, Chai Loon Guan, Dharma Wijaya, Djazlam Zainal,Dr. Ibrahim Ghaffar, Hasimah Harun, Hasyuda Abadi, Irwan Abu Bakar, Ismas Saring, Latiff Mohiddin, Letfee Ahmad, Lim Swee Tin, Malim Ghozali PK, Muhammad Haji Salleh, Muhammad Saleeh Rahamad, Nassury Ibrahim, Noordin Hassan, Puzi Hadi,Raja Rajeswari Seetha Raman, Rosli K Matari, Rosmiaty Shaari, Shirley Idris, Siti Robiah Binti Ismail,Siti Zainon Ismail, Yahya Isa, Zaen Kasturi, Zurinah Hassan.
Tiga ratus puisi akan mewarnai semua jejak penyair yang masuk seleksi dengan tema cinta dan religi, kebangsaan, legenda, alam dan lainnya. Buku ini akan semakin menarik jika seluruh peserta Temu Sastra Indonesia Malaysia masuk semua puisinya dalam kumpulan buku ini, namun panitia berfikir lain.
Menurut Enung Nurhayati, MA, Phd. Yang di hubungi atjeh weekly via telepon, puisi yang masuk untuk antologi Syair Persahatan Dua Bangsa di seleksi oleh Soni Farid Maulana dan Ewith Bahar, mereka sudah menjalankan tugas mereka dengan baik, meski ada puisi para peserta yang tidak masuk dalam antologi puisi ini, peserta tersebut tetap menjadi peserta yang diundang dan berhak ikut di acara ini.
Menurut Enung Nurhayati, MA, Phd. Yang di hubungi atjeh weekly via telepon, puisi yang masuk untuk antologi Syair Persahatan Dua Bangsa di seleksi oleh Soni Farid Maulana dan Ewith Bahar, mereka sudah menjalankan tugas mereka dengan baik, meski ada puisi para peserta yang tidak masuk dalam antologi puisi ini, peserta tersebut tetap menjadi peserta yang diundang dan berhak ikut di acara ini.
Bentuk Acara yang akan di suguhkan dalam Temu Sastra Indonesia Malaysia adalah Seminar Sastra Indonesia-Malaysia, Bedah Karya, Launching buku antologi puisi melayu serumpun, ekspresi dan apresiasi sastra, perlombaan menulis dan pembacaan puisi untuk berbagai tingkatan dan wisata budaya.***Rahmad Sanjaya
Sumber http://atjehweekly.com/index.php/budaya/658-100-penyair-isi-antologi-syair-persahatan-dua-bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar